November tiba dengan langkah pelan, Hujan jatuh bagai bisikan yang tertahan. Setiap tetesnya mengetuk jendela hati, Menggugah ingatan yang diam-diam kusimpan sendiri.
Rintik hujan menyapa tanah yang kering, Seperti jiwa yang merindu pulang dalam hening. Langit kelabu menyelimuti semesta, Seakan tahu, ada luka yang tak lagi bisa bicara.
Di bawah derasnya aku temukan sunyi, Ada kisah yang terucap tanpa suara, hanya dihampiri sepi.
November menabur perih yang samar, Menyiratkan tentang ikhlas, di balik rindu yang tak pernah pudar.
Dan di sini, di tengah hujan yang turun perlahan, Aku belajar melepas yang tak bisa aku genggam. Rintik November mengajakku memahami, Bahwa cinta yang sesungguhnya, bisa hidup dalam kepergian yang sunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar